Sunday 26 November 2017

Mengenal Istilah Dukun Di Kehidupan Nyata

JASA PELET - Dukun Pelet atau orang yang dapat membantu seseorang agar dapat terselesaikannya permasalahan hidup dengan cara yang baik. Dengan ajian pelet yang dia kuasai sebagai perantara seolah menjadi tempat orang memohon bantuan. Atau biasa disebut dengan JASA PELET. Tapi apa benar istilah dukun itu hanya semata dari orang yang tergolong dapat merubah perasaan ataupun hal ghaib lainnya?


Dalam kehidupan sehari hari ada ketergantungan kita terhadap orang lain, wajarnya yang disebut dengan makhluk sosial. Siklusnya dimulai dari bagaimana kita dapat berinteraksi dengan baik ke sesama manusia. Dimulai dari setiap aktivitas kita seperti belajar, belanja, membantu. Semua itu termasuk interaksi sosial. Keutamaan hidup sudah ada yang atur sebagaimana mestinya. Dan kita mengenal berbagai macam istilah atau mengenal hal yang ada sejak kita pertama kali lahir. Inti topik kali ini lebih mengarah ke pembelajaran. Setiap orang yang memiliki pengerahuan / dasar ilmu tidak mungkin datang dengan sendirinya. Pasti ada yang mengajarinya dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Siklus itu disebut dengan mengajar. Memberikan ilmu kepada orang lain dengan cara mengamalkan, dan menerapkan nya agar murid mengerti. Beberapa orang yang mengajar misalkan guru, dosen, pembimbing, pengajar, ustadz, dukun, atau pun orang yang sekedar memberikan ilmu. Dan semua itu bersifat relatif karena dasarnya adalah memberikan info, ilmu, pengetahuan ke orang lain.

Dukun Pelet


Ilmu yang dipelajari dan kita dapat menerapkan pengetahuan tersebut pasti akan menjadi sebuah karakter dari masing masing yang sudah kita pelajari. Jika mempelajarinya dari ilmu ilmu yang kita pelajari untuk mengajar, artinya dia belajar untuk keguruan (menjadi guru). Jika mempelajarinya bagaimana cara supaya dapat mengobati orang lain ataupun membantu seseorang yang memiliki masalah dengan penyakit atau melahirkan. Itu artinya dia mempelajari tentang kedokteran / kebidanan. Dari yang sudah dipelajari maka mereka akan menjadi seorang karakter, guru, dokter, bidan. Misalkan kita gali lagi lebih dalam maka dukun pun mempelajari hal yang sama. Mengamalkan, mengobati, atau membantu orang bersalin (melahirkan). Meskipun demikian memang takaran ataupun kadarnya sedikit berbeda karena tidak menekuni pada satu jenis yang biasa kita sebut dengan istilah spesialis.

Permasalahannya adalah bagaimana kita dapat menilai sebuah karakter yang tak umum kita sebutkan. Misalkan bidan, jarang kan ada yang menyebut dengan dukun beranak. Atau misalkan dalam hal mengobati, dokter. Masa ada yang mengatakan bahwa dia dukun yang dapat mengobati pasien. Segala yang kita lihat sesuatu yang umum karena memang lebih pantas (mungkin) atau konotasi dukun itu kurang baik. Seolah dukun hanya sebatas orang yang menguasai ilmu hitam, ilmu yang tidak semua orang kuasai, atau ilmu yang berbau ghaib. Meskipun ada benarnya tapi semua itu tidak dapat disimpulkan hanya sebatas itu. Dalam mengamalkan ilmu kita tak dapat dengan mudahnya menyebut bahwa dia guru hanya karena dia bisa mengajar, atau orang yang bisa mengobati lalu menyebut dia guru. Itu semua persepsi orang awam dalam mengatakan sebuah karakter yang biasa ia ketahui lalu menilai sebatas itu. Tak ada yang salah memang, dan tak mempengaruhi apapun. Hanya saja pernahkah berpikir bahwa orang yang memang benar benar mempelajari ilmu itu lebih dalam, tapi dia kurang dilihat? instagram.com

Kendati demikian memang dukun adalah seorang yang mempelajari ilmu yang tak biasa (yang bisa jadi di warisi, mempelajari orang yang memiliki ikrar atau nashab) lalu membantu orang yang memiliki permasalahan aneh aneh. Tapi dukun itu bukan hanya sebatas itu. Apa yang dipikirkan orang awam pastilah berpikir singkat. Dalam hal menakuti, sesungguhnya dukun itu bukan sesuatu yang perlu ditakuti tapi ya memang ada saja yang sukanya menakuti. Seolah menjadi segan, dan jelas itu relatif karena tidak semua dukun seperti itu. Bahkan ada orang yang memiliki ilmu lebih (kebathinan, pengasihan, amalan) tapi tak tampak seperti itu. Apa hal seperti itu masih disebut dukun? Jelas tidak. Atau bisa jadi dia paranormal? Ustadz? Ya, itu tergantung bagaimana kita menilai itu semua. Bisa menyebutnya apa saja. Dan sekali lagi, itu tidak akan mengubah apapun. Identitas terlihat bukan dari cara orang tersebut mengenalkan dirinya sendiri, tapi dari apa yang awalnya kita nilai kemudian kita menyebutnya. Toleransi apakah yang dapat kita pikirkan dari berbagai macam karakter yang ada di dunia ini?

Bagi yang memiliki permasalahan cinta baik asmara maupun hubungan yang kurang baik? Silahkan konsultasi di http://www.amalanmahabbah.com

M.Haidar

No comments:

Post a Comment